Jumat, 22 Januari 2010

Hilang malam ini

Cinta,
Itu satu kata yang terpojok
Mimpi-mimpi pasti meneriakan cinta
Hanya saja, aku tidak bermimpi

Aku tidak merasakan mimpi yang terbangun
Mimpi-mimpi ku musnah,
Seperti bara rokok yang baru saja kulempar,
Dan terinjak..
cepat,
Seperti gelas yang baru saja kubuat kosong

Biru

Terhanyut buta arah
Terpejam mata masih tampak terlihat
Jelas, muka ku di dinding kaca
Kosong, menatap biru di pojok sofa

Melepas resah hidup
Bersama tawa yang semakin bising
Aku pindah ke balkon luar
Menatap kembali senyum biru

Di kegelapan embun semakin tebal
Bulan semakin memahat cinta
Damai, rasa ini damai
Seperti rasa, di kamus kita tidak ada kata perang

Di setiap detik jam semakin biru
Terhanyut-hanyut ombang ambing
Tapi aku menikmati,
Menikmati hidup yang disaat itu hanyalah bawah sadar

Sabtu, 09 Januari 2010

Beribu kata hilang

Ratusan kalimat meninggalkan sarangnya
Yang tertinggal hanya senyuman
Dan sedikit rasa malu akan sesuatu
Sesuatu yang terus berlari di pikiran ku

Begitu juga dengan kata-kata
Ribuan keping musnah
Membuatku merasa apa itu bisu
Bisu akan cinta yang enggan terucap

Terjatuh kembali

Di sepi rindu kasih dalam yang menyiksa
Yang sudah lama kosong
Tak bisa kulihat satu helai rambut pun
Tak ada yang berjalan dengan hati senangnya

Saat tertatik untuk membuka mata lebih lebar
Ku tau siapa yang bisa menuang kembali
Ku lihat dari tatapanya yang lembut
Dan emosinya yang meluap

Aku hanya bisa melontarkan senyum
Senyum tulus yang berharap " kau tahu sesuatu "
Sesuatu yang pasti dari diriku
Yang membuatku jatuh ke yang terdalam

Kini semua masih tanda tanya besar
Kuharap tanda tanya tersebut tidak memberatkan ku
Untuk dapat mengangkat hatimu
Dan sekarang yang kutahu hanyalah..
Ini bernama jatuh cinta

Kamis, 07 Januari 2010

Awan yang menari

Kadang aku iri dengan awan
Setiap hari aku selalu mendongak ke langit
Melihat ia yang selalu berlari
Berlari tanpa henti tanpa haluan

Terkadang ia pun menari kegirangan
Menari di birunya langit
Menari dengan senyum yang lebar
Menatap rendah buatku bertambah iri

Terkadang pun ia menari di derasnya air
Membahasi bumi dengan tawanya
Menari lepas mengajak ku ikut denganya
Mengajak ku lepas dari rasa iri yang tertimbun

Jumat, 01 Januari 2010

Sebongkah batu bermakna cinta

Apa isi nadi ini?
Ternyata sebongkah batu yang terbungkus sutra..
Sutra putih berlapis embun
Dari panasnya api dan basahnya air

Apa yang kulakukan hanya menjaga
Mencintai, dan juga mengasihi
Seseorang yang memberi batu keras itu
Yang dirinya sendiri pun tidak dapat memecahkanya

Apa yang kulakukan hanyalah memberi
Memberi air agar bunga tetap mekar dan semakin tumbuh
Bunga yang tidak lain bermakna seseorang
Seseorang pemberi batu yang kini masih terdiam

Embun senja

Langit memeluk matahari yang enggan tenggelam

Dengan warna kalbu matahari tidak ingin tinggalkan hari

Perlahan pun langit sadarkan ia bahwa hidup itu selalu berputar

Dengan sangat berat pun matahari lampirkan senja nya


Dengan sangat sesal matahari meninggalkan siangnya

Ia tinggalkan segala kehidupan

Laut, Hutan, lembah, bukit, dan jelas manusia dan lainya

Ia masih ingin menguapakn air menjadi awan

Ia masih inginkan tumbuhan segera mekar Berjaya

Ia masih ingin bangunkan kehidupan dari gelap bulan


Namun kini waktunya embun pagi menjadi angin malam

Waktunya terik hari tenggelam di lautan bintang

Di pengujung senja semua akan terbangun

Matahari tertidur, tenggelam dengan mimpi-mimpi untuk hari esok

Lembaran baru

Hari berjalan melaju ke minggu
Minggu berjalan cepat melaju ke bulan
Bulan berlari melaju ke tahun
Semuanya terus saja hilang dan melaju kencang

Entah apa yang selama ini tertulis di tahun ini
Biarkan saja, simpan semua memori-memori itu
Sekarang saatnya beranjak naik
Jalan lurus tetap di jalurnya

Tutup buku lama buka halaman baru
Tulis lembaran baru dengan mimpi-mimpi
Lalu gambarkanlah di kenyataan
Sekarang adalah saat yang tepat untuk membuka mata lebih lebar
Jangan terus terpejam karena beratnya masa lalu..


-selamat tahun baru 2010-