Minggu, 17 Oktober 2010

180 hari

Bukan lagi diartikan sebagai rindu
180 hari..
Berjuta detik dan rasa
Tidak pernah satu jengkal pun kembali
Pecah

180 hari kisah lama tidak terkembang
Hanya jarak yang bercerita

Jika sanggup terpeluk, kupeluk
Jika sanggup terlepas, tidak akan pernah
Sedetik bukan hanya kisah biasa
Hari dengan mu lebih dari normal

Lebih dari 180 hari..

Dari sini saja bisa kulihat kau tersenyum
Walau bukan untuk ku, aku siap menunggu lebih dari 180 hari
Sempat kisah kita berjalan setapak
Tapi kurasa tidak sampa 180 hari semua kisah abadi

Dari Hati Tanpa Jarak

Dalam hitungan detik tidak ada lagi jarak
Tiada jarak untuk dipaksa berlari
Karena satu spasi yang terlampau jauh menepi
Mengganti setiap bisik malam menjadi nyanyian
Kian jauh tiada pemilik
Memeluk sepi yang berkelanjutan
Hangat semua terseduh..
Memori dan saat ini
Mendekatkan kembali apa yang disebut cinta
Pahit, manis, ditambah satu yang tidak tertebak

Jumat, 15 Oktober 2010

Terakhir

Malam tanpa nada yang menjajijkan
Hanya debu rokok yang berterbangan
Bergantian membasuh kesendirian malam ini
Yang terakhir, teman terbaik

Yang terakhir, terindah malam ini

Nafas terakhir tegukan terakhir
Biarkan musik yang mendefinisikan
Segala permainan di atas atmosfer
Mengendalikan sesuatu di kata terakhir

Yang terakhir, adalah teman terbaik
Sebaiknya lebih dari melangkah
Bukan hanya tembok yang kosong
Penuh,
Menggambarkan emosi penuh arti tanpa makna